Selasa, 03 Februari 2009

GBHO KPA GMC

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
KPA GREEN MOUNTAINEERING CLUB (GMC
PERIODE 2009-2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang


1. Bahwa GREEN MOUNTAINEERING CLUB (GMC) sebagai bagian dari Generasi Muda , memiliki posisi yang strategis dalam rangka membangun tradisi pembaharuan dalam organisasi pecinta alam yang berada di BENGKULU. Dengan basis kekuatan yang berada masyarakat, GMC merupakan organisasi otonom yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kader-kader akademis di masa depan. Posisi ini meniscayakan ikatan untuk selalu melakukan reorientasi dan penajaman visi, misi, peran, agenda, strategi, metode serta teknik gerakan. Dalam arti lain, GMC perlu melakukan penguatan gerakan, baik dari segi landasan pemikiran maupun program aksinya.

2. Bahwa GREEN MOUNTAINEERING CLUB (GMC) sebagai bagian dari generasi muda perlu mengambil peran lebih besar dalam gerakan kultural partisipatoris yang selalu terlibat dengan sangat intens dalam mengambil peran-peran sosial, baik di wilayah infrastruktur maupun suprastruktur. Populasi kuantitatif yang masih belum diimbangi dengan posisi kualitatif menjadi tanggung jawab GMC bersama generasi muda lainnya untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan kompetitif. Karenanya dibutuhkan formulasi strategi dan taktik yang tepat untuk berhadapan dengan intuisi umat kini dan masa depan.

3. Bahwa GREEN MOUNTAINEERING CLUB (GMC) sebagai generasi muda bangsa Indonesia menjadi bagian yang tak bisa mengelakkan diri dari berbagai kejadian, kecenderungan dan perubahan yang mewarnai kehidupan bangsa Indonesia baik dalam kerangka pemenuhan kebutuhan nasionalnya maupun konsekwensi interaksi antar bangsa-bangsa. Oleh karena itu, GMC dituntut untuk memiliki kemampuan yang tepat dalam memberikan jawaban terhadap dinamika bangsa Indonesia dalam berbagai sektor; ekonomi, politik, sosial, hankam, hukum dan lainnya. Keniscayaan ini menjadi sangat vital karena GMC bersama generasi muda lainnya adalah tumpuan harapan pelanjut nasib bangsa. Maka GMC perlu segera melakukan antisipasi dan terapi yang tepat dalam memainkan perannya untuk pemenangan masa depan.



B. Pengertian


1. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi GMC adalah pernyataan kehendak GMC yang ditetapkan oleh Muktamar serta merupakan rangkaian kebijakan dan program kegiatan menyeluruh, terarah dan terpadu yang berlangsung secara terus menerus dalam rangka mewujudkan tujuan GMC yaitu terbentuknya akademisi yang berakhlak dalam rangka mencapai tujuan PECINTA ALAM.

2. Pola Dasar kebijakan adalah dasar-dasar yang dijadikan landasan disusun dan dilaksanakannya suatu kebijakan (program) sehingga pelaksanaannya mengarah pada tercapainya tujuan GMC.

3. Pola Umum kebijakan jangka panjang adalah pedoman kebijakan dalam jangka waktu lima kali periode Muktamar yang disusun sebagai arah dari penyusunan dan pelaksanaan kebijakan atau program jangka pendek secara bertahap akan mengarah pada tercapainya tujuan GMC.

4. Kebijakan GMC periode Muktamar adalah suatu pedoman yang disusun sebagai arah dari pelaksanaan kebijakan atau program dalam satu periode Muktamar.

5. Kebijakan program GMC adalah garis-garis pokok tindakan yang mengandung alternatif rencana program dalam mencapai tujuannya.

6. Program kerja GMC adalah serangkaian pokok kegiatan dalam rangka pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuan GMC dalam waktu jangka tertentu.


C. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan ditetapkannya Garis-Garis Besar Haluan Organisasi GMC adalah untuk memberikan arah bagi pelaksanaan usaha-usaha GMC yang pada pokoknya diwujudkan dalam bentuk kebijakan program GMC sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan GMC sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi menurut keberadaan dan kemampuan GMC sendiri.

D. Landasan Kebijakan


Kebijakan IMM berdasarkan pada :
1. PANCASILA.
2. Kode Etik PECINTA ALAM.
3. ProgramUUD periode Muktamar ke-45.
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GMC.
5. Keputusan Muktamar GMC yang masih berlaku
6. Kebijakan Organisasi.




E. Sistematika

Penyusunan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi GMC mengandung sistematika sebagai berikut:


BAB I :

Memuat tentang Pendahuluan yang memaparkan tentang Latar Belakang Permasalahan, Pengertian-Pengertian tentang Garis-Garis Besar Haluan Organisasi GMC:
Pola Dasar Kebijakan, Pola Umum Kebijakan GMC jangka panjang, Kebijakan GMC periode Muktamar, Kebijakan Program GMC dan Program Kerja GMC, serta memuat Maksud dan Tujuan, Landasan Kebijakan dan Sistematika.

BAB II :

Memuat tentang Pola Dasar Kebijakan yang memaparkan tentang Makna dan Hakikat Kebijakan, Tujuan Kebijakan, Prinsip-Prinsip Kebijakan, Sasaran Kebijakan:
Sasaran Personal dan Sasaran Institusional serta Modal Dasar dan Faktor Dominan.

BAB III :

Memuat tentang Pola Umum Kebijakan Jangka Panjang yang memaparkan tentang Latar Belakang Permasalahan, Arah Kebijakan Jangka Panjang dan Sasaran.

BAB IV :

Memuat tentang kebijakan GMC periode Muktamar yang memaparkan tentang Latar Belakang Permasalahan, Prioritas, Target serta Kebijakan Program GMC periode Muktamar.

BAB V :

Memuat tentang pelaksanaan kebijakan dan program GMC.

BAB VI :

Memuat tentang Penutup.



BAB II

POLA DASAR KEBIJAKAN


A. Makna dan Hakikat Kebijakan GMC

Pola Dasar Kebijakan GMC memberikan dasar-dasar bagi kebijakan GMC dalam upaya mewujudkan tujuan GMC. Pola dasar kebijakan GMC memuat tentang tujuan kebijakan, prinsip-prinsip kebijakan, sasaran kebijakan serta modal dasar dan faktor dominan. Oleh karena itu, makna dan pola dasar kebijakan GMC adalah penegasan dari tujuan GMC dalam bentuk penjabaran komponen-komponen yang mendasari serta berpengaruh bagi upaya pencapaian tujuan GMC.
Sedangkan hakikat pola dasar kebijakan GMC adalah wujud nyata dari upaya yang dilakukan secara bersama-sama dalam suatu kerjasama antara pimpinan dan anggota GMC untuk mencapai tujuan GMC.


B. Tujuan Kebijakan GMC

Tujuan kebijakan GMC diarahkan pada tercapainya tujuan GMC yaitu terbentuknya akademisi PECINTA ALAM yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan GMC.

C. Prinsip-prinsip Kebijakan GMC

Untuk mencapai tujuan GMC maka setiap kebijakan atau program yang dilaksanakan hendaknya didasarkan atas prinsip-prinsip:

1. Prinsip Tujuan: ialah bahwa segala usaha dan program senantiasa mengacu pada pencapaian tujuan GMC yaitu terbentuknya akademisi yang berakhlak mulia. Dengan demikian segala sesuatunya dilakukan bukan secara spontanitas insidental, melainkan sebagai bagian dari upaya mendekati pencapaian tujuan itu sendiri.

2. Prinsip Kekaderan: ialah bahwa segala kegiatan yang dilakukan merupakan pencerminan dari arena didik diri dalam mempersiapkan dan melatih kader-kader yang terlatih dan berkualitas yang diproyeksikan sebagai kader pimpinan bagi persyarikatan, umat dan bangsa. Target kualifikasi profil kader yang dituju dalam keseluruhan proses GMC adalah kader yang memiliki kompetensi dasar intelektual dan kompetensi dasar kemanusiaan.

3. Prinsip Dakwah: ialah bahwa aktivitas GMC dalam memerankan dirinya di tengah-tengah masyarakat adalah cerminan dari upaya dakwah PECINTA ALAM amar ma’ruf nahi mungkar. Dakwah adalah landasan gerakan GMC dalam melakukan rekayasa kehidupan menuju pencerahan kualitas hidup manusia di dunia dan akhirat.

4. Prinsip Kebersamaan: Bahwa segala bentuk program dan pilihan kebijakan GMC merupakan hasil kehendak dan orientasi cita-cita seluruh bagian warga Ikatan. Kolektivitas dan kolegialitas adalah watak Ikatan dalam mengemban misi untuk mencapai tujuan bersama dalam model “tim kerja” dan kerja tim bagi program kerja Ikatan.

5. Prinsip Keseimbangan: Bahwa pilihan gerakan GMC merupakan wujud apresiasi yang seimbang dalam pemenuhan peran keagamaan, keilmuan dan kemasyarakatan.

6. Prinsip Relevansi: Bahwa kebijakan dan program kegiatan GMC adalah serangkaian aktivitas yang dilaksanakan untuk memberikan pemenuhan kebutuhan yang relevan dengan sikap, watak dan kebutuhan warga Ikatan yaitu masyarakat.

7. Prinsip Kesinambungan: Bahwa kegiatan-kegiatan GMC dalam setiap struktur pimpinan senantiasa memperhatikan kebutuhan jangka panjang dan kesinambungan gerakan.

1. Prinsip Kemajuan atau Progresifitas: Bahwa segala bentuk program, kegiatan, maupun pilihan kebijakan GMC senantiasa diambil sebagai usaha IMM ke arah yang lebih baik, lebih progresif dan mencerahkan bagi persyarikatan, umat dan bangsa.

D. Sasaran Kebijakan GMC

1. Sasaran Personal
Yaitu sasaran yang menyangkut pembinaan dan pengembangan kepribadian serta sumber daya masyarakat, baik secara lahiriyah maupun bathiniyah.


Pembinaan dan pengembangan aspek lahiriyah diarahkan pada:

1. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan GMC yang terlatih dan terampil dalam menjalankan perannya di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan spesifikasi program dan pilihan kerjanya.

2. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan GMC yang mampu menampilkan daya tarik yang tepat bagi generasi muda, khususnya mahasiswa untuk terlibat dalam aktivitas Ikatan.

3. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan yang cakap menjalankan organisasi sehingga memenuhi standar kualitas anggota dan pimpinan yang memenuhi aturan konstitusi Ikatan.

Adapun pembinaan dan pengembangan bathiniyah diarahkan pada:

1. Tercapainya kualitas kader dan Pimpinan GMC yang siap menampilkan diri sebagai seorang muslim hakiki dalam seluruh tindakannya.

2. Terciptanya kualitas kader dan pimpinan GMC yang mampu mencerminkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-harinya.

3. Terciptanya kualitas kader dan pimpinan GMC yang siap berjuang dan berani menghadapi segala macam tantangan dalam kehidupannya, baik dalam rangka pengambilan peran institusional maupun dalam pemenuhan kualifikasi personalnya.

4. Terciptanya kader dan pimpinan GMC yang memiliki tingkat pemahaman yang tepat tentang fungsi dan perannya dalam membangun cita-cita Ikatan menuju masyarakat utama adil dan makmur yang diridhoi TUHAN.


2. Sasaran Institusional

Yakni sasaran yang menyangkut pembinaan dan pengembangan organisasi, baik di dalam (intern) maupun ke luar (ekstern). Pembinaan dan pengembangan yang bersifat internal diarahkan pada penataan, pelaksanaan serta pengawasan organisasi, sehingga secara bertahap akan dicapai keadaan sebagai berikut:

a. Terbinanya mental pimpinan dan atau mekanisme kerja kepemimpinan sehingga secara bertahap akan terwujud suasana tata kepemimpinan.

b. Terbinanya administrasi organisasi dan atau mekanisme keorganisasian sehingga secara bertahap akan terwujud suasana tata keorganisasian.

c. Terbinanya program dan kegiatan sehingga secara bertahap akan terwujud suasana tata kegiatan.

Pembinaan dan pengembangan organisasi yang bersifat eksternal diarahkan pada pemantapan organisasi secara bertahap sehingga tercapai suasana sebagai berikut:

a. Terbinanya kepemimpinan GMC yang tertib, baik vertikal maupun horisontal dalam rangka pelaksanaan program untuk mencapai tujuan GMC.

b. Terbinanya peran aktif GMC sebagai organisasi otonom PECINTA ALAM dalam meningkatkan fungsinya sebagi pelopor, pelangsung dan penyempurna cita-cita dan amal usaha serta dapat bekerja sama dengan organisasi lainnya.

c. Terbinanya peran aktif GMC sebagai salah satu organisasi atau gerakan mahasiswa Muslim yang mampu menghimpun dan menyalurkan serta mengembangkan aspirasi, minat dan bakat generasi muda.

d. Terbinanya peran aktif GMC sebagai salah satu ormas kepemudaan di tengah-tengah dinamika kancah kehidupan kepemudaan dan kebangsaan.

e. Terjalinnya komunikasi mutualistik GMC dengan pemerintah serta lembaga dan organisasi lainnya.


E. Modal Dasar dan Faktor Dominan

1. Modal Dasar
Modal dasar merupakan potensi obyektif lingkungan GMC yang menjadi modal pertama untuk menggerakkan dan berjuang untuk organisasi.
Modal Dasar GMC dalam kiprahnya adalah :

a. Para generasi muda dan organisasi lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.

b. Para masyarakat dan tokoh masyarakat yang menyetujui maksud dan tujuan GMC.

c. Karakteristik umum potensi PECINTA ALAM sebagai generasi muda potensial yang memiliki potensi dasar aqidah organisasi yang menjadi sumber motivasi, kompetensi dasar kemanusiaan dan intelektual.

2. Faktor-Faktor Dominan

a. Berdirinya organisasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

b. Tersedianya sumber dana yang potensial dari anggota-anggotanya yang ada di lingkungan organisasi.

c. Kerjasama dan dukungan dari berbagai organ-organ institusi lain di luar organisasi.


BAB III

POLA UMUM KEBIJAKAN JANGKA PANJANG

Berdasarkan pada Pola Dasar Kebijakan, maka disusun pola umum kebijakan jangka panjang yang meliputi beberapa periode sebagai upaya pengarahan dalam melaksanakan pembinaan generasi muda dalam menuju tercapainya tujuan GMC.

A. Latar Belakang

Perkembangan jaman yang semakin mengarah kepada terbentuknya budaya global dalam berbagai sektor telah menarik sedemikian rupa seluruh komponen masyarakat terlibat di dalamnya. Kecenderungan globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan membawa dampak negatif dan positif dalam setiap muatan yang ditawarkannya.

Dalam keadaan demikian seluruh komponen masyarakat dan bangsa yang memiliki kapabelitas tinggi akan mampu menjadi subyek penentu yang memenangkan seluruh penawaran alternatif pemenuhan kebutuhan manusia dan orientasi hidupnya. Sebaliknya institusi dan komponen masyarakat dan bangsa yang tidak memiliki kapabelitas tinggi akan menjadi obyek sasaran pasar dunia dengan segala konsekuensinya.

GREEN MOUNTAINEERING CLUB (GMC) sebagai institusi sosial intelektual memiliki tingkat kemungkinan yang sangat besar untuk terlibat dalam kancah globalisasi yang terjadi. Sejauh mana GMC sebagai Social Movement berperan memainkan dalam arena kehidupan globalisasi. Diharapkan tingkat kemampuan GMC memberikan penawaran serta tanggapan terhadap setiap tantangan yang dihadapi.

Secara umum GMC akan semakin berperan bila ditopang oleh dua sisi kekuatan yang berjalan secara simultan dalam gerakannya. Kekuatan pertama merupakan daya tahan institusional yang dibangun secara sistematik dalam keseluruhan perangkat internalnya. Kekuatan kedua merupakan kemampuan Ikatan dalam membangun citra diri memainkan peranan di tengah-tengah persaingan yang tengah dan sedang berlangsung.

Hal ini harus dijawab dengan pemilihan aktivitas yang secara programatik dituangkan dalam kebijakan program kegiatannya. Program yang sistematik akan memberikan visi dan arah yang jelas terhadap perjalanan organisasi dalam setiap periode kepemimpinannya.

Maka disusunlah pola umum kebijakan program jangka panjang yang akan menjadi panduan kegiatan GMC selama 15 tahun kedepan yang diterjemahkan dalam pilihan (prioritas) program jangka pendek per-priode.


B. Arah Kebijakan Jangka Panjang


1. Kebijakan jangka panjang dilaksanakan dalam rangka terciptanya akademisi Islam yang berakhlaq mulia dalam rangka mencapai tujuan organisasi, yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat dan generasi muda yang sebenar-benarnya.

2. Kebijakan jangka panjang dilaksanakan secara bertahap, berencana dan berkesinambungan diarahkan untuk mencapai maksud dan tujuan GMC yang lebih progresif.

3. Kebijakan GMC jangka panjang ditetapkan selama pelaksanaan priode GMC yang dilaksanakan secara bertahap, berencana dan berkesinambungan melalui program per-periode dari mulai periode PERTAMA sampai priode PENGGANTIAN. Masing-masing tahapan memiliki sasaran khusus dalam kerangka sasaran program jangka panjang.

4. Dalam melaksanakan program jangka panjang, segala kemampuan dan potensi yang dimiliki anggota dan organisasi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin disertai dengan kebijakan dan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan potensi tersebut.

5. Pelaksanaan program jangka panjang mengandung prinsip keseimbangan antara pencapaian target dan proses. Artinya harus senantiasa memperhatikan dan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh GMC diberbagai tingkatan, berkualitas dan berpotensi setempat dan proses yang melingkupi pelaksanaan program itu sendiri sehingga tidak berorientasi pada pencapaian hasil semata-mata.


C. Sasaran Kebijakan

1. Sasaran Utama
Sasaran utama program jangka panjang GMC diarahkan pada upaya perumusan visi dan peran sosial GMC memasuki abad. Hal ini ditetapkan dalam rangka memantapkan keberadaan GMC demi tercapainya tujuan terbentuknya akademisi generasi muda yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Pola pengembangan jangka panjang yang diputuskan dalam GMC di BENGKULU. Rumusan program jangka panjang yang dimaksud menetapkan strategi pembinaan dalam 6 (enam) tahapan secara sistematis yaitu konsolidasi organisasi, konsolidasi pimpinan, pemantapan institusi dan mekanisme organisasi, pelaksanaan distribusi anggota, kristalisasi internal dan kristalisasi eksternal.

Sasaran tersebut dilaksanakan secara bertahap, berencana dan berkesinambungan selama periode organisasi :

a. Periode 1 : diarahkan pada perkembangan pemantapan konsolidasi internal baik konsolidasi organisasi, pimpinan dan program dengan peningkatan upaya membangun kualitas institusional yang mantap menghadapi perkembangan situasi politik nasional yang semakin dinamis, serta pemantapan mekanisme kaderisasi.

b. Periode 2 : diarahkan pada penguatan orientasi perkaderan dengan peningkatan mutu sumber daya kader sebagai lokomatif utama kekuatan organisasi dalam transformasi sosial masyarakat.

c. Periode 3 : diarahkan pada penguatan peran institusi organisasi baik internal (pelopor, pelangsung dan penyempurna cita-cita organisasi) maupuna exsternal (masyarakat dan generasi muda).

d. Periode 4 : diarahkan pada pemantapan peran Ikatan dalam wilayah kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara memasuki era globalisasi yang lebih luas.

e. Periode 5 : diarahkan pada pemberdayaan institusi organisasi serta pemantapan peranan dalam kehidupan sosial.


2. Sasaran Khusus

Sasaran khusus yang ingin dicapai dalam masing-masing bidang pelaksanaan program bidang adalah :

a. Bidang Organis

- Konsolidasi internal, penguatan institusi organisasi, penguatan orientasi generasi muda dan penumbuhan jati diri sebagai agen perubahan sosial.

- Penguatan orientasi keilmuan, pemantapan dan kristalisasi anggota, peran strategis dalam proses masyarakat.

- Penguatan peran institusional organisasi secara internal dan gerakan pemantapan intelektual, serta peran strategis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

- Pemberdayaan institusi organisasi dalam jaringan kerja trans nasional dan pemantapan kerja lintas sektoral.

- Konsolidasi internal, penguatan kerja strategis lintas sektoral dan pemantapan peran institusional organisasi dalam jaringan kerja trans nasional.
Bidang organisasi diarahkan pada tercapainya struktur dan fungsi organisasi serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dan mendukung gerakan Ikatan dalam mencapai tujuannya. Program konsolidasi gerakan GMC juga diarahkan pada terciptanya kekuatan gerak GMC baik kedalam maupun keluar sebagai modal penggerak bagi pengembangan gerakan GMC.

b. Bidang anggota

Bidang anggota diarahkan pada penguatan tri kompetensi dasar (aqidah, intelektual dan humanitas) yang secara dinamis mampu menempatkan diri sebagai agen pelaku perubahan sosial masyarakat.

c. Bidang Keilmuan

Bidang Keilmuan diarahkan pada peningkatan budaya keilmuan serta penguatan paradigma ilmu yang melandasi setiap agenda aksi gerakan GMC menyikapi tantangan jaman. Penguatan paradigma science sebagai perangkat kerja teknologi dan pengembangan IPTEK di lingkungan GMC.

d. Bidang Hikmah

Bidang Hikmah diarahkan pada penguatan peran sosial GMC di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam peran serta sosial generasi muda. Pemetaan basis data sosial dan budaya, penguatan peran intelektual anggota, laboratorium pecinta alam dengan pengayaan khazanah sosial dan budaya.


BAB IV

KEBIJAKAN GMC DALAM MASA PERIODE

A. Latar Belakang
B. Prioritas
C. Target
D. Kebijakan Program GMC

I. Program Umum

II. Program per Bidang

(Catatan : untuk uraian masalah ini disesuaikan dengan Rancangan Program Kerja yang diajukan dalam organisasi)


BAB V

PELAKSANAAN

Kebijakan program GMC merupakan perincian dari pola dasar kebijakan dan pola umum kebijakan jangka panjang GMC dalam pelaksanaannya melibatkan seluruh tingkatan pimpinan GMC.

Keterlibatan seluruh bagian sumber daya Ikatan dalam rangka merealisasi kebijakan program merupakan modal utama terwujudnya aktivitas organisasi yang mandiri, mantap dan sistematis.

Orientasi pelaksanaan program tidak terlepas dari muatan prinsip-prinsip seperti yang telah ditetapkan dimuka. Akselerasi dan apresiasi pimpinan terhadap program menjadi hal yang penting yang harus diperhatikan. Dengan ini diharapkan dinamika organisasi dalam menerjemahkan program sesuai kepentingan dan kebutuhan masing-masing pimpinan akan semakin meningkat.

BAB VI

PENUTUP

Garis-Garis Besar Haluan Organisasi ini disusun untuk menjadi acuan gerakan Ikatan di setiap struktur kepemimpinan dalam menjalankan aktivitasnya. Dengan panduan GBHO diharapkan keserasian gerak Ikatan secara nasional dapat diwujudkan. Hal ini akan mendukung percepatan dinamika organisasi mendekati tujuan terbentuknya akademisi PECINTA ALAM yang berakhlak mulia dalam rangka terwujudnya masyarakat dan GENERASI MUDA yang sebenar-benarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar